Kendaraan supaya dapat berfungsi dengan baik dan tidak cepat
rusak, sebaiknya pemilik kendaraan
membeli suku cadang atau onderdil yang asli. Penggunaan onderdil atau suku cadang palsu dapat mengancam
keselamatan bagi pengendara karena penggunaan suku cadang yang palsu pada mesin
dapat membuat kerusakan komponen mesin lain. Misalnya rem kendaraan tidak
berfungsi dengan baik atau menjadi blong
akibat dari penggunaan kampas rem palsu.
Suku cadang asli bisa
bertahan selama sepuluh bulan sedangkan suku cadang yang palsu paling bisa
bertahan hanya sekitar dua bulan saja. Onderdil yang palsu biasanya
kualitasnya tidak bagus dan komponen mesin akan terganggu jika menggunakan
produk palsu.
Ada beberapa cara yang bisa dijadikan patokan dalam
membedakan suku cadang yang asli atau palsu :
Dilihat dari harganya:
- Suku cadang ang palsu harganya lebih murah di banding suku cadang yang asli. Suku cadang yang palsu dijual sekitar tiga ratus sampai empat ratus ribu rupiah, sementara suku cadang yang asli untuk onderdil Honda harganya lima ratus ribu rupiah.
- Dilihat dari kemasannya:
- Suku cadang yang palsu kemasannya meskipun tebal tapi kasar, sedangkan suku cadang yang asli itu kemasannya lebih halus dan tebal
- Suku cadang yang palsu memiliki kemasan yang pudar. Adapun bungkus komponen suku cadang asli memiliki warna dan tulisan yang lebih jelas dibandingkan dengan suku cadang yang palsu.
- Lekukan dari bahan suku cadang yang palsu lebih kasar dibanding suku cadang yang asli.
- Dilihat dari mencocokan part numbernya:
- Segera komplain kepada penjual jika part number kemasan dan part number katalog berbeda.
- Dilihat dari garansinya:
- Suku cadang palsu hanya memiliki garansi toko atau distributor, sedangkan suku cadang asli memiliki garansi resmi
Dilihat dari bahan komponennya:
Komponen yang dimiliki dari suku cadang palsu bermutu rendah
bila dibandingkan dengan suku cadang yang asli. Misalnya kalau suku cadang
palsu materialnya cuma besi dan plastik sementara suku cadang yang asli
menggunakan material baja.